Feeds:
Posts
Comments

Proposal yang sudah diterima (9 Desember 2011)

  1. William Teja
  2. Bakti Apriliansyah
  3. Karmila Buse
  4. Cornelius
  5. Wahyudin Affan
  6. Jayme
  7. Dendie Setiawan
  8. Avif Ardiansyah
  9. Ryan Disastra
  10. Denny Wijaya
  11. Albert Rompas
  12. Ardy Darmawan
  13. Otniel
  14. Pricillia
  15. Deny Lesmana
  16. Monica Sanjaya (updated)
  17. Gian Dasuki
  18. Budi Kurniawan
  19. Maya Herdhany
  20. Harry Hartanto
  21. Angelina Sherlys
  22. Rein Marta
  23. Alvin Lesmana (revisi)
  24. Vito
  25. Fiona
  26. Muh. Dendy
  27. Shenna
  28. Ria Chaniago
  29. Rio Mapaley
  30. Ferry Alexander
  31. Hanna Ribkah
  32. Rega Novaldi
  33. Tri Reski
  34. Handi Tan
  35. Christilya
  36. Yoksi
  37. Donny Tanuwidjaya
  38. Mullia Tanuwidjaya
  39. Meigatama
  • Free slack
    Difference between early finish (EF) time of an activity and the earliest of the early start  (ES) times of all its immediate successors
  • Total Slack
    • Difference between late start (LS) and early start times (ES)

    or

    • Difference between latest finish (LF)  and earliest finish times (EF)

Lihat contoh perhitungannya: Free dan Total Slack

Membuat Proposal Proyek

 

Proposal Proyek

Contoh Proposal:

Outsourcing atau in-house development. Masing-masing punya plus minus.  Perusahaan Wal-Mart lebih suka tidak oursource, sementara beberapa perusahaan lain melakukannya.  Namun kita perlu tahu bagaimana pengeloaan procurement dilakukan.

Enam (6) proses utama dari project procurement management:

  1. Planning purchases and acquisition
  2. Planning contracting
  3. Requesting seller responses
  4. Selecting sellers
  5. Administering the contract
  6. Closing the contract

Tool dan teknik untuk Planning Purchases and Acquisitions:

  • Make-or-Buy Analysis
  • Expert Judgment
  • Types of Contracts
    • Fixed-price or lump-sum contracts
    • Cost-reimbursable contracts
      • Cost plus incentive fee (CPIF)
      • Cost plus fixed fee (CPFF)
      • Cost plus percentage of costs (CPPC)
    • Time and Material contracts

Project Procurement Management

Kisi-kisi UAS MPPL

Berikut kisi-kisi UAS MPPL Ganjil 2011/2012

  1. Project Time Management (2 soal): terkait dengan analisis critical path dan schedule development
  2. Project Cost Management (2 soal) – terkait dengan EVM dan Cost Budgeting
  3. Project Procurement Management (1 soal): terkait dengan contract management
  4. Pembuatan Proposal (1 soal): terkait dengan proposal

Selamat mempersiapkan ujian akhir semester.

Earned Value Management (EVM) adalah sebuah teknik pengukuran performansi  proyek yang mengintegrasiklan scope, time dan data biaya. Berdasarkan baseline performansi biaya, project manager dan timnya dapat menentukan seberapa baik projek memenuhi scope, waktu dan tujuan biayan dengan memperhitungkan informasi aktual dan membandingkan dengan baseline.

Baseline adalah proyek asli ditambah dengan perubahan-perubahan yang disetujui. Informasi aktual termasuk apakah sebuah item WBS telah selesai atau perkiraan barapa banyak pekerjaan telah selesai, kapan pekerjaan sebenarnya mulai dan selesai dan berapa banyak sebenarnya biaya yang diperlukan untuk penyelesaian pekerjaan tersebut.

Earned Value Management meliputi perhitungan terhadap 3 nilai untuk setiap aktifitas atau summary aktifitas dari WBS proyek:

  1. Planned Value (PV), dulu disebut budgeted cost of work scheduled (BCWS) atau disingkat budget, yaitu porsi dari total estimasi cost terencana yang sudah disetujui untuk dibelanjakan pada sebuah aktifitas selama periode waktu tertentu.
  2. Actual Cost (AC), dulu disebut actual cost of work performed (ACWP) adalah total dari biaya langsung atau tidak langsung yang dipakai dalam penyelesaian pekerjaan pada sebuah aktifitas selama periode waktu tertentu.
  3. Earned Value (EV), dulunya disebut budgeted cost of work performed (BCWP), yaitu sebuah estimasi dari nilai fisikal penyelesaian sebuah pekerjaan. Ini didasarkan pada biaya terencana yang original dari sebuah proyek atau sebuah aktifitas dan laju dari tim menyelesaikan proyek atau sebuah aktifitas pada saat tertentu. Rate Performance (RP) adalah ratio dari penyelesaian pekerjaan sesungguhnya terhadap persentasi dari perencanaan pekerjaan yang telah selesai pada waktu tertentu sepanjang periode pengerjaan proyek atau  aktifitas

Biaya atau cost adalah sebuah sumber daya yang dikeluarkan untuk mencapai tujuan tertentu. Seringkali diukur berdasarkan besaran nilai uang tertentu seperti dollar atau rupiah; yang harus dibayar untuk memperoleh barang dan layanan. Project Cost Management termasuk proses yang diperlukan untuk menjamin bahwa tim proyek menyelesaikan sebuah proyek dengan anggaran yang sudah disetujui. Terdiri dari beberapa proses sbb:

  • Cost Estimating
  • Cost Budgeting
  • Cost Control

Cost Estimating adalah membangun perkiraan atau estimasi dari biaya atas sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.

Cost Budgeting adalah mengalokasi seluruh biaya yang sudah di-estimasi pada setiap item individu pekerjaan untuk membangun baseline atau dasdar untuk mengukur performansi proyek

Cost Control: mengendalikan perubahan terhadap budget dari proyek.

Sangat penting mengeluarkan uang di awal dari proyek IT untuk menghindari pengeluaran yang membengkak di kemudian hari.”

Perhatikan tabel di atas: kegagalan yng terdeteksi di saat analisis/user requirement, koreksi cost lebih kecil dibanding koreksi cost yang terjadi jika kegagalan terdeteksi pada saat implementasi.

Project Cost Management1

Seorang manager proyek pasti menginginkan proyek selesai tepat waktu (on time). Ini menjadi tantangan khusus bagi manager. Waktu kurang sedikit flexible, dimana berlalu begitu saja, tanpa peduli apapun yang terjadi pada proyek. Penjadwalan seringkali menjadi konflik di dalam proyek, terutama selama paruh kedua dari proyek.

Style individu tim proyek serta kultur yagn berbeda dapat menjadi konfllik penjadwalan. BEberapa orang cenderung mengikuti jadwal dan ingin memenuhi deadline, sementara yang lain tidak. Berbeda kultur bahkan di seluruh negara memiliki attitudes yang berbeda2 ttg jadwal.

Menurut framework PMBOK, Project Time Management memiliki beberapa proses sbb:

  • Activity Definition
  • Activity Sequencing
  • Activity resource estimating
  • Activity duration estimating
  • Schedule development
  • Schedule control

Lengkapnya: Project Time Management

WBS: adalah dekomposisi hierarkhis atas  pekerjaan yang dikerjakan oleh tim proyek untuk menyelesaikan tujuan proyek dan menciptakan deliverable yang diperlukan. Dekomposisi pekerjaan ini harus berorientasi pada deliverable. Deliverable adalah sebuah produk yang dihasilkan sebagai bagian dari proyek, dapat berupa dokumen perencanaan hardware dan software, dokumen pertemuan, atau minutes of meeting. Walaupun dekomposisi ini seringkali dilakukan berdasarkan fase, atau tahapan pekerjaan, namun tetapi mesti dipastikan bahwa dekomposisi tersebut pun harus menghasilkan deliverable (yang merupakan hasil dari fase atau tahapan pekerjaan tersebut).

Pada awal perencanaan, level dekomposisi mungkin mencapai level 2 (level 0 adalah root/judul proyek). Namun dekomposisi dapat mencapai level 3 untuk mendapatkan kedetilan dari pekerjaan yang dilakukan di proyek

Slide: Work Breakdown Structure

Scope meliputi semua pekerjaan yang dilakukan dalam proyek dalam rangka menciptakan/menghasilkan/membuat produk, beserta dengan proses-proses yang digunakan untuk membuat produk tersebut. Deliverable adalah sebuah produk yang dihasilkan sebagai bagian dari proyek, dapat berupa dokumen perencanaan hardware dan software, dokumen pertemuan, atau minutes of meeting.

Proces Scope Management: termasuk proses-proses yang terlibat di dalam mendefinisikan dan mengendalikan proyek, apa yang termasuk atau yang tidak termasuk di dalam proyek

Proses dalam pengelolaan scope menurut PMBOK adalah

  • scope planning
  • scope definition
  • creating the wbs
  • scope verification
  • scope control

slide dari kuliah ini: Project Scope Management